Selasa, 07 September 2021

Kuntowijoyo : Jihad Intelektual, Ilmu Sosial Profetik

 


 Oleh : Akbar Syifa

 


 

Di era modern ini, umat islam pastinya akan selalu terlibat dalam wacana ilmu ilmu modern, meskipun modern itu berarti hal yang berbau kebarat baratan. Dalam tingkat filosofis dimulai dengan pemaparan teori Hegel kemudian di kritik oleh karl marx, eksistensialisme versus sosiologi, dan sampai sekarang teori teori tersebut jadi bahan pelajaran bagi setiap orang.

            Dalam buku kuntowijoyo yang berjudul Muslim Tanpa Masjid  beliau mencoba memaparkan penelitian sosial berdasar ilmu sosial profetik yang sepatutnya mempunyai prioritas tersendiri dalam memecahkan persoalan umat islam dalam menghadapi masyarakat industri. Beliau menggagas ilmu sosial profetik untuk mewujudkan suatu perubahan masyarakat yang dikerangkai- dipandu oleh suatu nilai nilai profetik/misi kenabian.

Sumber ilmu pengetahuan yang diambil dari ilmu sosial profetik adalah wahyu, rasio dan fakta empiris. Ada 3 tahap penelitian yang dilakukan kuntowijoyo : penelitian teoritis-analisis ( menghadapkan Al Quran dengan realitas sosial), penelitian historis (menerangkan sesuatu terjadi dengan perspektif islam) dan penelitian kasus yang partisipatoris.

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik” (Q.S Ali Imran : 110)

            Ada 3 pilar ilmu sosial profetik yang dipetik oleh kuntowijoyo dari Q.S Ali Imran : 110. yaitu Amar ma’ruf (Humanisasi), nahi munkar (liberasi), dan tu’minuna billah (transendensi).

HUMANISASI

Di dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) Humanisasi adalah  penumbuhan rasa perikemanusiaan atau sifat sifat yang layak dilakukan oleh manusia. Dengan adanya humanisasi manusia di dorong untuk saling berinteraksi, memberikan kenyaman dalam hidup,dan saling menjaga satu sama lain.

Humanisasi menurut kuntowijoyo dapat diartikan sebagai tindakan memanusiakan manusia, menghilangkan kebendaan, ketergantungan, kekerasan, dan kebencian dari manusia.           Humanisasi/amar ma’ruf menekankan pada aktivitas individual seperti berdoa,bezikir dan sholat.Dari semisosial seperti silaturahmi, menghormati orang tua, dan bersedekah. Adapun  Bersifat kolektif seperti mengusahakan jamsostek atau mendirikan sistem social securty. Dengan konsep ini manusia harus memusatkan diri pada tuhan (Teosentris), tapi tujuannya adalah untuk kepetingan manusia sendiri. Perkembangan peradaban manusia tidak diukur dengan rasionalitas tapi transendensi.

            Berbeda dengan humanisme barat, memiliki pandangan tersendiri bahwasannya kehidupan tidak berpusat pada tuhan tapi pada manusia (antroposentris). Peradaban antroposentris menjadikan manusia sebagai tolak ukur kebenaran dan kepalsuan. Rasionalitas sebagai senjata manusia dalam menentukan kebenaran subjektif, yang terjadi justru bukan ketenagan yang didapatkan malah sebaliknya manusia dilingkupi perasaan tak aman, saling menyerang satu sama lain.

LIBERASI

            Liberasi merupakan suatu proses pembebasan seseorang dari kontrol atau kendali seseorang dalam artian membebaskan manusia dari kekejaman, kemiskinan, pemerasan,dominasi struktur  yang menindas dan hegemoni kesadaran palsu. Umat islam dizaman industri banyak yang terjebak dalam kungkungan pengaruh barat  baik dari segi pengetahuan, ekonomi, politik sehingga menjadikan umat islam mandek dalam berpikir.

            Adapun yang menjadi sasaran sistem liberasi ada 4 : Sistem pengetahuan, Sistem sosial, Sistem ekonomi dan Sistem Politik .1. Sistem libersasi pengetahuan ialah usaha usaha untuk membebaskan orang dari sistem pengetahuan seperti paham radikalisasi, sekularisasi, materialisasi yang dapat menyempitkan pemikiran kita dalam mengaktualisasikan nilai nilai keislaman. 2. Sistem liberasi sosial adalah usaha untuk membebaskan diri dari Pengaruh sosial seperti terjadinya kelas sosial atau tingatan derajat antara si miskin dan si kaya. 3 sistem liberasi ekonomi adalah pembebasan dari pengaruh kapitalis, yang menjadi salah satu faktorkesenjangan ekonomi.4 sistem liberasi politik adalah pembebasan dari sistem monarki,diktator atau feodalisme.

TRANSENDENSI

            Kata transenden berasal dari bahasa latin trancendere yang artinya memanjat ke atas. Transendensi menurut istilah adalah upaya mengarahkan tujuan hidup manusia agar bisa hidup secara bermakna. Di dalam transendensi memiliki nilai nilai ketuhanan yang ada pada ajaran islam. Bagi umat islam sendiri transendensi di maknai sebagai beriman kepada allah dengan mengaktualisasikan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.

            Humanisasi dan liberasi harus mempunyai dasar rujukan islam yang jelas, jika tidak maka kedua hal tersebut akan dipahami secara subjektif oleh golongan tertentu yang memiliki kekuasaan. Bukannya keadilan yang didapatkan namun sebaliknya penindasan, saling menjatuhkan kekuasaan dsb. Oleh karena itu kita seharusnya meletakkan otoritas allah dalam segala aspek kehidupan.


0 komentar:

Posting Komentar

Kontak KingsMid

Hubungi Kami

Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk perkembangan, tentu saja itu termasuk juga dengan Kerjasama dan Investasi jangka panjang. KingsMid ingin selalu melakukan langkah-langkah besar dalam berinovasi, hubungi kami jika anda ingin menjalin hubungan dan berjabat tangan.

Alamat:

KingsMid tidak memiliki alamat khusus

Jam Kerja:

Senin-Minggu dari 06:00-24:00 WIB

WhatsApp CEO:

0812 2957 4140

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Kuntowijoyo : Jihad Intelektual, Ilmu Sosial Profetik

   Oleh : Akbar Syifa